Istana Bogor

Istana Bogor

Istana Bogor merupakan salah satu istana dari enam istana kepresidenan Republik Indonesia yang dibangun di masa Pemerintahan Hindia-Belanda di atas tanah berkultur datar, seluas sekitar 28,86 hektar.

Bermula dari seorang Gubernur Jenderal Belanda bernama G.W. Baron van Inhoff, yang mencari tempat untuk peristirahatan dan akhirnya menemukan sebuah pesanggrahan pada 10 Agustus 1744 yang diberi nama Buitenzorg yang artinya bebas masalah/kesulitan. Untuk sketsa bangunan dia sendiri dan membangunnya pada 1745-1750 dengan mencontoh arsitektur Blehheim Palace, kediaman Duke of Malborough, dekat kota Oxford di Inggris.

Tanggal 10 Oktober 1834 terjadi musibah gempa bumi yang berat mengguncang, sehingga istana tersebut rusak berat. Kemudian pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Albertus Yacob Duijmayer van Twist (1851-1856) sisa runtuhan bangunan istana lama itu dirubuhkan dan dibangun kembali dengan mengambil arsitektur Eropa Abad IX. Pada tahun 1870, Istana Buitenzorg ditetapkan sebagai kediaman resmi para Gubernur Jenderal Belanda. Gubernur Jenderal Tjarda van Starkenborg Stachourwer merupakan penghuni terakhir Istana Buitenzorg karena terpaksa harus menyerahkan istana kepada Jenderal Imamura, yang merupakan pemeritah pendudukan Jepang.

Tahun 1950 Istana Kepresidenan Bogor mulai dipakai oleh pemerintah Indonesia dan resmi menjadi salah satu istana kepresidenan Republik Indonesia dan pada tahun 1968 Istana Bogor resmi dibuka untuk kunjungan umum atas restu dari Presiden Soeharto. Atas resminya dibuka untuk umum, setiap tahunnya pada HUT Bogor diadakan kunjungan Istana Bogor selain itu jika ingin mengadakan kunjungan di luar HUT Bogor dapat menghubungi Kesekretarisan Negara RI Rumah Tangga Kepresidenan.

Referensi:

http://www.indonesia.go.id/in/istana/istana-bogor

https://id.wikipedia.org/wiki/Istana_Bogor#Sejarah

You may also like...